Peristiwa 11 Juli 1642 itu benar-benar membuat Sultan Agung marah besar. Ia lalu membalasnya dengan melempar tawanan ke kolam buaya. Belum sebanding memang, 15:1. Sebanyak 15 orang...
Setelah Diponegoro ditangkap, Belanda mengambil wilayah mancanegara dari Keraton Yogyakarta fan Surakarta. Residen Semarang mengusulkan agar wilayah Kuwu, Selo, Wirosari, yang ada di wilayah Grobogan juga diambil....
Pejabat-pejabat Belanda di Yogyakarta berkelakuan buruk. Sebelum meletus Perang Jawa, Asisten Residen PFH Chevallier memiliki hubungan gelap dengan wanita-wanita keraton. Residen Yogyakarta Baron de Dalis disebut selingkuh...
Saat Diponegoro memulai Perang Jawa, Keraton Mataram yang pernah jaya di masa Sultan Agung sudah dipecah. Belanda memecahnya pada 1755 lewat Perjanjian Giyanti. Mataram dibagi dua,...
Sebelum Pangeran Diponegoro ditangkap, Gubenur Jenderal Hindia Belanda telah membentuk Komisi Kerajaan-Kerajaan. Komisi ini bisa menghasilkan kesepakatan lisan pada akhir April 1830 dengan Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Komisi...
Gaya hidup anak-cucu Sultan Agung ternyata ditiru oleh pemerintah kolonial di Batavia. Bahkan, Gubernur Jenderal Kompeni Rijklof van Goens yang menjabat pada 1678-1681 membuat aturan mengenai hak milik...